Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

HIJAB APABILA DIGANGGU MAKHLUK JIN

Jin adalah sejenis makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh mata biasa, sehingga sulit untuk menghadapinya secara lahiriyah. Untuk itu diperlukan pula cara bathin agar terhindar dari gangguannya. kalau perlu bahkan dapat melumpuhkannya atau mengusirnya. Berikut ini sebuah metode yang efektif untuk menjawab kesulitan itu. CARANYA: Dibaca dalam jumlah ganjil. dapat juga ditulis lalu dibawa apabila menghadapi jin penggangu.

HIZIB AL IKHFAA'

Hizib berikut apabila di amalkan atau dibaca setiap hari maka setiap kejahatan yang datangnya dari manusia atau makhluk jin dan makhlus halus lainnya tidak akan berdaya, bahkan akan hancur dengan sendirinya dan semua bentuk kejahatan itu akan kembali pada pengirimnya. Imam Abul Hasan al syadzaly yang mewariskan hizib ini sudah sangat terkenal dikalangan orang orang tarikat. Meski bacaannya cukup panjang sehingga sulit mengahfalnya, namun berkat izin Allah karena setiap hari dibaca maka dengan sendirinya akan hafal juga.

ILMU AJAIB DEBUS TI LELUHUR

Debus adalah salah satu ilmu warisan LELUHUR yang cukup dikenal hingga kepelosok Nusantara. Bahkan oleh sedulur yang sudah diakui kepiawaiannya dalam keilmuan debus, atraksi memotong lidah, memotong anggota badan yang lain juga sering kali dipertontonkan baik dalam negeri hingga ke mancanegara. Kalau zaman dahulu, ilmu debus dijadikan sarana perisai untuk melawan senjata api para penjajah dan dijadikan pengobatan apabila ada yang terluka karena sabetan pedang atau terjangan peluru. Namun kini seiring perkembangan zaman, ilmu langka ini dijadikan komoditi hiburan dan seni budaya. Meski kontroversial, ilmu debus ternyata terus membudaya ditengah masyarakat. Dan secara turun temurun semakin berakar. Konon ilmu ini juga dijadikan tolak ukur dalam melihat keteguhan hati seseorang dalam memeluk agama. Terbukti ketika seseorang melakukan pengujian ilmu debus namun dalam melakukan pengujian ternyata belum berhasil maka dinilai bahwa hati seseorang tadi belum bersih atau belum kuat ke tauhida