Langsung ke konten utama

ARAH MATA ANGIN MENCARI SANDANG PANGAN LEWAT HITUNGAN HARI PASARAN



ARAH MATA ANGIN
Tentunya bagi seorang nelayan mengarungi Samudera dan seorang pengelana ditengah hutan belantara dalam perjalanan kemanapun diperlukan Kompas untuk mengetahui arah agar tidak tersesat sehingga cepat sampai tujuan. Berikut ini merupakan sebuah catatan yang di wariskan nenek moyang kita dalam sebuah perhitungan untuk suatu arah dan tujuan.


DEFENISI SINGKAT HARI DAN PASARAN

Dalam kita mencari Rezeki, baik itu rezeki sandang maupun rezeki pangan ada baiknya diperhitungkan dengan matang langkah dan arah tujuan, agar persentasi keberhasilannya lebih maksimal di setiap langkah kehidupan. Bukankah Tuhan juga memerintahkan kita untuk "Berfikir".

Apabila kita memandang secara hakikat insan, rezeki termasuk di dalamnya sandang pangan, bahagia maupun celakanya seseorang itu sudah di tentukan oleh Allah SWT sejak azali. Dibuktikan dalam catatan sejarah sufi, biografi Syekh Abdul Qodir  Zailani merupakan salah satu manusia yang jadi Wali Kutub apabila ingin mengetahui suatu rahasia insan kemudian melihat kearah "Lauhulmahfud" maka semua sudah tercatat disana.

Suguhan kali ini adalah sebuah perhitungan yang diwariskan nenek moyang kita dalam melakukan sesuatu hal di aktifitas sehari-hari menurut perhitungan hari dan pasaran.

Apakah Hari dan Pasaran Itu?

Hari adalah nama yang 7 dalam 1 siklus disebut mingguan atau 1 minggu, yaitu: Ahad (minggu), Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu.

Sementara Pasaran adalah nama yang 5 dalam 1 siklus. yaitu: Legi (Manis), Pahing, Pon, Wage dan Kliwon. 

Ada juga yang menyebutkan hari dan pasaran itu merupakan hitungan sejodoh yang tak dapat dipisahkan, dan apabila keduanya dihitung satu persatu maka setiap hari yang 7 akan bertemu dengan pasaran yang 5. Kemudian dijumlah hari 7 pasaran 5 maka akan berjumlah 35 dan kembali lagi ke awal. Begitu dan begitu seterusnya. 
  1. Ahad ada 5
  2. Senin ada 5
  3. Selasa ada 5
  4. Rabu ada 5
  5. Kamis ada 5
  6. Jumat ada 5
  7. Sabtu ada 5

ARAH MATA ANGIN.


Sudahkah kita mengenal arah mata angin? Pasti hal ini merupakan sesuatu yang mudah untuk disebutkan karena pelajaran tentang pengenalan arah mata angin telah kita temukan sebelumnya kurang lebih ketika masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.  Ya, dulu kita pernah diperkenalkan dengan 4 arah mata angin Primer yaitu Utara, Timur, Selatan, dan Barat yang kemudian diperkenalkan pada 4 arah mata angin Sekunder yaitu Timur laut, Tenggara, Barat daya dan Barat laut hingga pada 8 arah mata angin Tersier yang terdiri dari Timur timur laut, Timur menenggara, Selatan menenggara, Selatan barat daya, Barat barat daya, Barat barat laut, Utara barat laut, dan Utara timur laut.



ARAH LANGKAH TUJUAN

 

Jadi menurut hitungan leluhur kita, setiap langkah kakinya hendak keluar rumah untuk mencari rezeki harus dilihat dan di ketahui lebih dulu hari mingguan dan hari pasarannya, agar mendapatkan rezki yang banyak, sandang pangan yang cukup serta kedamaian. Dan setiap hari Pergi Mengikut arah Mata Angin yang sudah dihitung. Inilah catatan para nenek moyang zaman duhulu mungkin bisa menjadi bahan renungan kita bersama:



Hitungan Yang Dimaksud Berupa Petunjuk Arah Tujuan:


 1. AHAD LEGI
- Arah Barat :
- Arah Timur : Untuk Mencari Sandang, Tetapi Juga Ada Sakitnya
- Arah Utara : Untuk Mencari Pangan, Tetapi Juga Ada Naasnya
- Arah Selatan :

2. AHAD PAING
- Arah Barat : Pangan,
- Arah Timur : Sandang, Sakit
- Arah Utara : Mati (Naas)
- Arah Selatan : Sakit
 3. ADAH PON
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Mati (Naas)
- Arah Selatan : Sakit

4. AHAD WAGE
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sakit

5. AHAD KLIWON
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sakit
6. SENIN LEGI
- Arah Barat : Naas
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Pangan
- Arah Selatan : Sandang
7. SENIN PAING
- Arah Barat :
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Pangan, Mati (Naas)
- Arah Selatan : Sandang
8. SENIN PON
- Arah Barat : Mati (Naas)
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Sandang
- Arah Selatan : Pangan

9. SENIN WAGE
- Arah Barat : Naas
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Pangan
- Arah Selatan : Sandang
10. SENIN KLIWON
- Arah Barat :
- Arah Timur : Pangan
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sandang, Sakit
11. SELASA LEGI
- Arah Barat :
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Sandang, Naas
- Arah Selatan : Pangan
12. SENIN PAING
- Arah Barat : Sakit
- Arah Timur :Naas
- Arah Utara : Pangan
- Arah Selatan : Sandang
 13. SELASA PON
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Sakit, Naas
- Arah Selatan :
14. SELASA WAGE
- Arah Barat : Mati (Naas)
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Pangan
- Arah Selatan : Sandang
15. SELASA KLIWON
- Arah Barat : Sakit
- Arah Timur : Pangan
- Arah Utara : Utara
- Arah Selatan : Sandang

16. RABU LEGI
- Arah Barat : Sakit
- Arah Timur : Naas
- Arah Utara : Sandang
- Arah Selatan : Pangan
17. RABU PAING
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Sandang
- Arah Selatan : Naas
 18. RABU PON
- Arah Barat : Pangan, Naas
- Arah Timur :
- Arah Utara : Sandang
- Arah Selatan : Sakit

19. RABU WAGE
- Arah Barat : Mati (Naas)
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Sandang
- Arah Selatan : Pangan
20. RABU KLIWON
- Arah Barat : Sakit
- Arah Timur : Pangan
- Arah Utara : Sandang
- Arah Selatan : Mati (Naas)
21. KAMIS LEGI
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Mati (Naas)
- Arah Selatan : Sakit
22. KAMIS PAING
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Mati (Naas)
- Arah Selatan : Sakit
 23. KAMIS PON
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sakit
24. KAMIS WAGE
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sakit
25. KAMIS KLIWON
- Arah Barat : Sakit
- Arah Timur : Sandang
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Pangan

26. JUMAT LEGI
- Arah Barat : Sandang, Pangan
- Arah Timur :
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sakit
27. JUMAT PAING
- Arah Barat : Sandang, Pangan
- Arah Timur :
- Arah Utara :
- Arah Selatan : Sakit, Naas
28. JUMAT PON
- Arah Barat : Sandang, Pangan
- Arah Timur :
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sakit

29. JUMAT WAGE
- Arah Barat : Rezeki Sandang
- Arah Timur : Naas
- Arah Utara : Sakit
- Arah Selatan : Pangan

30. JUMAT KLIWON
- Arah Barat : Sandang
- Arah Timur :
- Arah Utara :
- Arah Selatan : Pangan, Sakit
31. SABTU LEGI
- Arah Barat : Pangan, Sakit
- Arah Timur : Mati
- Arah Utara :
- Arah Selatan : Sandang
32. SABTU PAING
- Arah Barat : Naas
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Pangan
- Arah Selatan : Sandang
 33. SABTU PON
- Arah Barat : Sakit
- Arah Timur : Pangan
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sandang
34. SABTU WAGE
- Arah Barat : Naas
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara :
- Arah Selatan : Sandang, Pangan
35. SABTU KLIWON
- Arah Barat : Pangan
- Arah Timur : Sakit
- Arah Utara : Naas
- Arah Selatan : Sandang


Demikianlah, Sejatinya hanya Allah SWT yang tau akan kebenarannya. Wallahu a'lam bish shawaab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILMU MENARIK SIMPATI RELASI

Berbisnis dalam bentuk apapun agar lancar dan berhasil tentu seorang pebisnis harus memiliki pribadi yang menarik disamping sifat sifat yang terpuji agar semua rekan bisnis merasa nyaman juga senang berbisnis dengannya. Untuk menarik simpati para relasi, para langganan, mitra kerja, mitra dagang bukanlah suatu yang hal mudah. saya ada sebuah metode luar biasa yang sudah tidak diragukan lagi khasiat atau tuahnya yaitu berupa ilmu menarik simpati relasi kerja. Dengan membacanya sebanyak 10 (sepuluh) kali ketika akan menemui relasi maka dengan sendirinya orang yang memandang akan menyenangi dan percaya ketika melakukan prosfek. Inilah rupa ilmu tersebut: "BISMILLAHHIR ROHMAANIRROHIIM, YUHIBBUNAHUM KAHUBBILLAHI WALLA LADZIINA AAMNUU ASYADDU HUBBANLILLAH. ZUYYINA LIINNASI HUBBUSY SYAHAWAATI MINANNISA'I WAL BANIINA WAL QONAATHIRIL MUQONTHOROTI" Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih dan maha Penyayang, mereka mencintai sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-o...

Hizib Bahr Dan Keutamaannya

Kali ini akan kita bahasa sebuah dzikir dan wirid agung dengan sejuta khasiat dan manfaat karya seorang ulama besar bernama Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili yaitu hizib bahr. Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah seorang sufi dan wali qutub di zamannya yang merupakan keturunan Rasulullah SAW juga sekaligus pendiri tarekat syadziliyah yang diikuti jutaan umat islam diseluruh penjuru dunia. Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili sendiri telah meninggalkan banyak sekali karya berupa wirid, dzikir dan doa doa yang mustajab serta memiliki fadhilah besar bagi pembacanya. Dua karyanya yang terkenal dan telah dibaca dan diamalkan oleh umat islam sejak dulu adalah hizib nashor dan hizibul bahri atau hizib bahr yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Hizib bahr sendiri dianjurkan untuk dibaca pada waktu subuh dan sore hari setelah shalat ashar. Adapun keutamaan membaca hizbul bahr ini sangatlah banyak salah satu diantaranya adalah tercegah dari segala gangguan dan hal yang tidak baik, tercapai dan ...

PERKASIH ULAR CINTA MANI

Dizaman yang serba sulit begini banyak orang gelap mata, sehingga melakukan apa saja yang menurutnya benar untuk mencapai ambisinya tanpa memikirkan bahwa hidup didunia ini hanya sementara, masih ada lagi kehidupan yang akan datang kekal tak ber akhir. Lakukanlah usaha yang positif dengan tidak merugikan orang lain, diiringi ketulusan hati. namun tidak boleh berpangku tangan dengan dalih pasrah menerima nasib tanpa mau merubah diri kearah yang lebih baik. Banyak sarana positif yang dapat kita lakukan untuk mencapai apa yang diinginkan tanpa merugikan orang lain, contohnya seperti kisah seorang wanita berikut ini. Ilmu berikut ini cukup unik, sebab banyak orang mengira bahwa ular cinta mani hanya khayalan atau fiktif belaka. Tetapi, Pernah suatu waktu seorang wanita sedang duduk diberanda rumah dikejutkan oleh seekor binatang berujud ular yang berwarna warni sangat cantik menghampirinya dan memandangi dirinya tanpa bergerak beberapa menit, tidak lama berselang kemudian ular tersebutpun ...