Batu itu bisa kita rasakan sebagai benda padat karena laju getaran energinya. Semakin cepat sebuah atom bergetar maka semakin padat molekulnya. Begitu juga yang terjadi sebaliknya.
Karena itu disimpulkan kalau energi bergerak dalam vibrasi secara konstan. Dengan kata lain kita hidup di lautan getaran (Vibrasi).
- Materi yang terlihat maupun tidak terlihat seperti: Udara, angin dan gas.
- Mahluk bisa bergerak seperti: Manusia dan Hewan.
- Benda diam tidak bisa bergerak seperti: Beton, Logam, Kayu, Kain, Kertas dan lain sebagainya.
Semua makhluk, materi dan Benda tersebut berVibrasi atau bergetar.
Memang betul secara kasat mata kita tidak melihat getaran-getarannya. Akan tetapi materi itu sesungguhnya aktif bergetar.
Umumnya manusia belum siap untuk mengakui jika dirinya dan benda materi lain bergetar (berVibrasi), karena ketidak tahuan saja.
Padahal apabila kita amati dengan teliti segala hal adalah intepretasi vibrasi, seperti berikut ini:
1. Kita mendengar karena telinga kita menterjemahkan vibrasi.
2. Kita dapat melihat karena mata kita menterjemahkan vibrasi.
3. Kita menghirup udara karena hidung kita menterjemahkan vibrasi.
Masih banyak contoh contoh intepretasi vibrasi yang lainnya.
Indera manusia aktif bekerja menterjemahkan vibrasi apapun yang diterimanya. Dari sebab akibat proses itulah kesadaran manusia mampu menerima dan memahami lingkungannya. Sehingga akhirnya kesadaran manusia memiliki yang namanya pikiran, perasaan dan pilihan dalam bertindak.
Namun sayangnya masih sedikit dari kita yang menyadari betul kalau dirinya adalah penterjemah vibrasi. Padahal dengan menyadari keniscayaan semesta ini maka segala hal bisa menjadi menguntungkan dan mudah.
Dikatakan mudah karena KITA adalah ENERGI BERGERAK DALAM ENERGI DAN SEBAGAI ENERGI.
Sudah menjadi keniscayaan semesta kalau energi itu ber-Vibrasi. Sementara vibrasi itu ibarat pemancar yang membentuk frekwensi tertentu.
Dengan kata lain semua manusia dan materi semesta memiliki medan energi, memiliki frekwensi getarannya tersendiri. Baik manusia menyadari ataupun tidak menyadari.
Komentar
Posting Komentar